RSS

Arsip Bulanan: Mei 2015

08052007

image

Malam ini aku tiba-tiba kangen menulis.
Malam, tepat 8 tahun yang lalu aku sedang ada di ruangan bidan Yati, bidan tempat aku kontrol kehamilan anak keduaku selama 9 bulan belakangan.
Malam dimana aku kesakitan yang diulang kedua kalinya setelah melahirkan Zikri, anak pertama kami 3 tahun sebelumnya.
Malam dimana aku harus kembali tidur miring di ranjang yang sama 3 tahun sebelumnya.

Sakit yang nikmat luar biasa, buka-an pertama sampai buka-an sempurna kujalani hampir setengah harian.

Subhanallah….
Kapok-kapok lombok… (kapok-kapok cabe)
Ketika anak pertama lahir kuberucap pada suami :”Mas, sudah yaa satu aja, sakittt…!”
Eh eh 3 tahun berulang dan berulang lagi sampai anak ketiga

Dari tiga kehamilan yang kualami, tidak sekalipun aku menjalani yang namanya USG, selain karena bidan tidak menyarankan karena menurutnya kehamilanku baik-baik saja, juga karena kami memang tidak pernah gregetan ingin tahu jenis kelamin si utun atau si jabang bayi.
Kumaha beh na wae (gimana dikasihnya aja)

Alhamdulillah kelahiran pertama kami diamanahi bayi laki-laki

Dan… Kedua kalinya,
08052007, sang jabang bayi lahir dengan normal, Alhamdulillah….
Ada kejadian heboh yang selalu aku ingat saat kelahiran kedua ini, yaitu kejadian dimana ketika aku diminta mengejan untuk mengeluarkan bayi, “Byarrrrr!!!”….tiba-tiba sesaat setelah mengejan terdengar suara seperti balon besar berisi air yang meletus

Astagfirullah…apa ini? pikirku saat itu ketika kulihat tembok ruangan bersalin tiba-tiba basah kena semprotan air sangat banyak dari ledakan itu.
Tidak kurang, bidan, asistennya dan suami yang ada di ruangan itu menjauh seketika.
“Apa itu Bu?”, kutanyakan karena aku takut kepala bayi yang pecah.
“Air ketubannya pecah mandadak Bu dalam satu ejanan, Ibu mengejan terlalu kuat”, bidan menjelaskan.
“Bayinya gapapa Bu?”, tanyaku lagi.
Tapi sebelum pertanyaan keduaku itu dijawab kudengar suara tangis memecah malam.
“Perempuan…”, suami setengah berteriak.
“Alhamdulillah….”, seketika segala sakit hilang lenyap.

KHAIRINA RAHMA, kunamai bayi kecil kami yang sekarang telah tumbuh menjadi gadis kecil yang sifatnya meledak-ledak namun sangat ngemong pada adiknya.
Iya, meledak-ledak seperti suara ledakan air ketuban yang mengiringiĀ  kelahirannya.
Aku bercermin diri, rupanya begitulah juga aku ibunya.
Ah anakku…ambillah yang baik-baik saja dari Ibu,
Tumbuhlah menjadi apa yang kalian mau dalam bimbingan kami,
Sepanjang pertumbuhannya kamulah yang sering ‘bentrok’ dengan Ibu karena kita sama-sama keras,
Tapi Nak…ketika kudapati apa yang ada pada Ibu, ada juga padamu, kuingin kamu selalu menjadi partner untuk menjadikan Ibu lebih baik,

Happy Milad my dear Rahma
Makasih… šŸ™‚
Jadilah anak yang selalu mendoakan orang tuamu
Aamiin YRA

Bogor, 08052015

 
2 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 7, 2015 inci Uncategorized